Pastinya
semua orang sudah mendengar sejarah tentang Raden Ajeng Kartini. Bahkan
sekarang anak TK sudah dikenalkan tentang perjuangan wanita mulia yang telah
mengubah pandangan tentang wanita dan membebaskan wanita dari belenggu
kemunduran. Jika tidak ada sosok Kartini, mungkin hingga sekarang tak ada
wanita yang bisa sekolah. Bayangkan, betapa suramnya hidup wanita dalam
kebodohan. Berkat perjuangan beliau, kini semua menjunjung tinggi emansipasi
wanita. Wanita punya hak untuk belajar, dimuliakan derajatnya disamakan dengan
laki-laki, wanita berhak untuk bebas dalam hidupnya dan berpartisipasi serta
menentukan masa depan.
Kini, kehidupan para wanita lebih
cerah. Banyak sekali bibit unggul Kartini modern. Misal saja dalam setiap
perlombaan atau kegiatan belajar di sekolah, mayoritas yang ikut berpartisipasi
dan menjadi juara adalah kaum hawa. Bahkan juara kelas lebih banyak prosentase
yang disabet oleh anak perempuan. Ini membuktikan bahawa wanita juga bisa
berprestasi dan punya daya intelektual tinggi. Tak sedikit wanita yang bergelut
di dunia karier, bahkan banyak pula yang melakukan profesi berat para lelaki.
Inilah yang menjadi boomerang selama ini. Positif atai negatif kah?
Setiap kehidupan itu seperti koin
yang mempunyai dua sisi, selalu ada positif dan negatif. Wanita karier, jika
dilihat dari segi sosial memang merupakan perilaku menyimpang. Karena banyak
wanita yang memimpin para lelaki dan melakukan pekerjaan berat yang selayaknya
dikerjakan kaum adam. Namun yang dikata penyimpangan tak berarti bersifat negatif,
penyimpangan itu bersifat positif jika menciptakan inovasi dan daya kreasi baru
serta mampu membawa perubahan lebih baik dari sebelumnya. Asalkan tetap ada
pada garis aman kewajaran bahwa wanita punya derajat yang sama dengan lelaki,
bahkan untuk melebihi laki-laki dalam arti penindasan kaum lelaki.
0 komentar:
Posting Komentar