Rabu, 02 Mei 2012

Prosesi, Ritual Sakral Adat Smaker

0 komentar

                Setelah melalui berbagai acara pembukaan, akhirnya tibalah  acara yang dinanti-nanti dalam rangka lepas pisah siswa siswi SMAKER hari Sabtu (28/04), induk dari rangkaian acara yang dilaksanakan, prosesi. Pasukan pembawa panji-panji ekstrakurikuler berjalan dengan langkah tegap pasti menuju di depan panggung. Seluruh hadirin diharap untuk berdiri menyanyikan lagu kebangsaan Indonesia Raya, Mengheningkan Cipta, dan Mars SMAKER. Seluruh hadirin nampak sangat bahagia dan semangat saat menyanyikan lagu-lagu tersebut. Lalu seluruh hadirin dimohon untuk duduk kembali.
            Keluar pasukan putih-putih dari Cagaskara yang tegap dengan kilauan pedang pora dari joglo sekolah dan membentuk formasi lurus berhadapan. Diiringi dengan tembang-tembang yang dinyanyikan oleh kak Wiga, kak Yoyanda, dan Thalita, tembang-tembang dengan suara indah mereka bertiga mempu menghipnotis hati hadirin hingga ikut terpaku dalam sakralnya ritual ini. Masuklah gadis cantik dan pria tampan di antara hadirin, dengan langkah yang lembut seolah menghayati segala yang terjadi kehidupan SMA dan gaun kebaya yang membuat mereka semakin anggun dan berwibawa. Mereka berdualah yang berhasil menjadi finalis Kangmas Mbakyu Nganjuk mewakili SMAN 1 Kertosono, kak Arga dan Kak Bela, sungguh bak permaisuri dan raja. Berjalan melewati pasukan pedang pora yang mengangkat pedang mereka saru persatu kala keduanya melintas berdampingan.
            Diiringi lantunan lagu yang bisa menggetarkan hati, kak Arga dan kak Bela mencium bendera dan dibacakan janji-janji mereka. Semua nampak menghayati betul acara prosesi itu. Setelah itu, kak Arga dan kak Bela naik ke atas panggung untuk penyerahan tongkat estafet dan rangkaian melati pada perwakilan adik kelas. Kali ini diiringi dengan puisi syahdu dan menyentuh. Sesaat kemudian, 8 guru naik ke atas panggung diturutkan 8 siswa perwakilan kelas XII. Lagi dan lagi, semua dibuat haru saat 8 siswa bersimpuh di hadapan guru-guru dihiasi puisi haru yang dibacakan oleh ibu Wiwik Suryati.
Akhirnya naiklah kepala sekolah ke atas panggung. Satu persatu perwakilan kelas XII tadi bersimpuh pada pak Mulyono beserta sang istri juga dengan iringan puisi dan lagu oleh regu koor. Pak Mulyono melepas topi SMA mereka dan ibu Mulyono memakaikan jas. Lalu, pak Mulyono dan istrinya menerbangkan merpati putih sebagai simbol melepas siswa kelas XII untuk menatap masa depan yang cerah. Tepuk tangan riuh dan senyuman mencuat saat burung-burung merpati terbang bebas di angkasa. Setelah itu, 8 guru dan perwakilan kelas XII turun dari panggung. Disambung pasukan pedang pora dan pembawa panji dari ekstra Cagaskara, dan di belakang diikuti oleh wakil-wakil dari kelas XII. Akhirnya , tuntas sudah ritual sakral prosesi dengan kebahagiaan terpancar.

0 komentar:

Posting Komentar

 
Diberdayakan oleh Blogger.